Siswa SMPN 3 BONDOWOSO kembali berkreasi dengan menampilkan inovasi di bidang seni tradisi yang di kolaborasikan dengan seni dari timur tengah pada acara Penguatan Moderasi Beragama dalam Pembelajaran PAI. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Bapak Dr. H. Husnul Marom MM., M.Pd dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso Bapak Drs. H. Solihul Kirom, MP.MM. Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin, 31 Oktober 2022 di Hotel Palm diawali sambutan Bapak Tofan Hidayat, S.Pd.I., M.Si selaku Kasi Pais Kemenag Kab. Bondowoso. Beliau menyampaikan bahwa “kegiatan penguatan moderasi beragama ini diikuti sekitar 390 lebih GPAI dari SD, SMP, SMA/SMK yang sudah mendapatkan sertifikasi. Selain itu, tujuan dari kegiatan ini mengharapkan GPAI dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila baik di sekolah maupun di masyarakat”.



Selain itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso turut menyampaikan bahwa dengan adanya penguatan moderasi beragama dalam dunia pendidikan dapat memberi dorongan baik kepada guru lebih-lebih pada peserta didiknya. “Mudah-mudahan generasi yang akan datang dengan dibimbing oleh para guru menjadi anak-anak yang sholih sholihah. Ilmu pengetahuan umum tanpa ilmu agama itu buta, dan ilmu agama tanpa ilmu pengetahuan umum itu pincang”. Tandas Pak H. Sohibul Kirom, yang mulai 1 November 2022 sudah purna tugas.



Sambutan inti kemudian dikemukakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Bapak Dr. H. Husnul Marom, M.Pd. Beliau mengawali sambutan dengan apresiasi kepada Seluruh siswa, pembina dan tim seni dari SMPN 3 BONDOWOSO. Beliau memuji keseuaian penampilan dengan tema acara yang diantaranya Tari Kebangsaan, Puisi Moderasi Beragama, serta kolaborasi Gamelan dan hadrah yang tentunya membuat kegiatan Penguatan Moderasi Beragama ini kian meriah. Tak lupa pula di sela sambutannya, Bapak Husnul ini  turut membagikan pengalamannya saat ditugaskan ke Libanon oleh Pak Jokowi. Beliau menekankan bahwa “toleransi beragama yang ada di Negara tersebut sangat baik walau kompoisi penduduk 50% beragama Islam dan 50% agama selain Islam. Oleh karenanya melalui program moderasi beragama yang di gagas oleh Presiden Republik Indonesia kita harus memiliki komitmen kebangsaan bahwasanya negara kita adalah negara Pancasila, memiliki UUD 1945, dan NKRI. Selain itu, melalui moderasi beragama kita hendaknya ikut mendukung anti kekerasan dengan menghindari perilaku  kekerasan seksual, verbal dan fisik. Hendaknya kita sibuk meningkatkan toleransi baik sesama agama maupun lain agama dengan berdasar karifan lokal.” Tegas ucap Pak Husnul Marom.





Creator : Elok Riskiyah, S.Ag, M.Pd
Ilustrator : Ainur Rizkia Oktavidiyanti, S. Pd
Editor : Gilang Pramudita Ikaswara, S. Pd